Senin, 24 November 2014

KAU

bait-bait puisi yang ingin ku buat
untuk dirimu yg tak pernah tau
tak tau kalau kau bodoh

bait-bait puisi yang ingin aku tulis
untuk dirimu
kamu yang tak tau kalau dirimu gila


garis, titik, lengkung
goresan tinta pada selembar kertas
menoreh kata-kata untuk menghujat
memaki, menggunjingmu
kamu, engkau bodoh, goblok,
karna kau tak tau
kau takpernah mau tau

apa yg saya rasa
apa yang saya pendam
apa yang saya perjuangkan

selama diri ini bisa bernafas
akan selalu kuberikan
kutunjukkan padamu
agar kau tau
kau mengerti

~by : Achmad Rifai

KAWAN KECIL


kawan ...
ingatkah engkau dulu ..
kita menangis, kita tertawa, kita bercanda, kita bernyanyi

kini kawan ...
kita sudah dewasa,
kita berjalan sendiri-sendiri
kita cari jati diri kita sendiri

apakah kita akan bisa kembali ke.masa lalu ??
setidaknya kita kenang kawan
kita pernah berpelukan untuk sesuatu yg takberharga
kita pernah menangis untuk mainan yg kita perebutkan

kawan ...
engkau telah membuat mata ini meneteskan air
tp,, bibir ini bisa tersenyum mengingat semua
semua kelakuan kecil kita

kawan ...
berlarilah, jangan jalan
berlarilah menuju kesuksesanmu
aku juga takkan kalah kawan
mari sukseskan diri kita
mari bersenang-senang kembali kawan
dengan kehidupan ini

~by : Achmad Rifai

PUKULAN ILMU

ku ingat pukulan itu
mengantarkanku pada kesadaran
kemauan yang salah dariku
membuat bangun sang macan


cengkraman cakar-cakar tajam
merangkul leher dengan menghujam
pukulan dan cengkraman itu mengingatkanku
aku salah .. aku keliru ..

ingin ku sampaikan pada dunia
ini aku yang kini berbeda
tak lagi nelangsa
tak lagi seperti kura-kura
kini ku cepat seperti srigala

kan ku berikan padamu
isi dari gelas yg selalu ku jamu
ku kecup dalam setiap jengkal hidupku
kanku pukulkan padamu
kayu dan batu
agar kau sadar
jangan hanya sangar
tapi kau juga harus belajar

tangan ini sudah gatal
untuk menyampaikan pesan ajal
pesan untuk kau belajar saat gagal

~ by : achmad rifai

UNTUK DIRIMU



Dirimu …..
Bukan suatu kesalahan mengenalmu
Tapi suatu jalan yang sudah digariskan untuk tahu namamu

Memang tak sehebat mentari
Yang mampu menyinari bumi ini
Yang mampu menyelipkan sinarnya disela-sela awan
Yang menghalang keindahan

Tapi engkau mampu seperti pelangi
Mapu memberi warna baru dalam h idup
Mampu  mebiaskan cahaya sang mentari
Mampu  member keindahan dalam kebosanan hidup

Engkau mampu  menyapu bersih kegalauan
Merampas habis kemalasan
Meleburkan kesedihan
Dengan tuturmu yang unik, yang lucu
Yang mungkin itu yang membuat kupu-kupu
Mampu terbang mengelilingi keindahanmu

Dan sejak saat itu aku sadari
Bibir ini mampu berbentuk lagi
Membentuk lengkungan yang menyerupai bulan sabit
Inadah, cantik, beda, kembali legit
Kembali dalam keindahan disela-sela kebosanan

Untuk dirimu ……….
Untukmu yang memberi warna baru dalam hari-hari
Walau singkat …….
Tapi akan slalu aku ingat
Sekarang, besuk, lusa dan entah sampai kapan
Dirimu satu dan hanya kamu kawan
Hanya kamu yang berbeda kawan


~ by : Achmad Rifai